Senin, 10 Mei 2010

Vertigo Ibukota, society power and revolution for street Justice

Sudah Siapkah negara ini yang "tersentriskan" di sebuah propinsi bernama Jakarta atau dulu kita bangga menyebutnya sebagai BATAVIA. Batavia dengan peninggalan kolonialisme dan sekarang pun begitu menjelma menjadi sebuah pusaran kapitalis dan politik praktis. Namun ketika semua itu telah ada dalam sebuah lingkaran kekuasaan ataupun skenario para stakeholder negeri ini , yang selalu kita terima dari sebuah penghinoptisan masal oleh media televisi dan cetak adalah semua itu mahfum dan lazim dan kompromistik.

KEtika norma dan etika serta kepatutan pun telah diberikan sebuah prefix ataupun sufix politik maka semua akan terbiaskan dari definitnya akronim tersebut yang ada adalah dosa politik , pernyataan politik, kekebalan politik dan semoga saja tidak terjadi dan mungkin akan terjadi negara politik.

Saya tidak pesimis ataupun antipati dengan negara tercinta kita , INDONESIA. TOh saya masih sangat menikmati nonton liga indonesia dan rela berterak teriak dan juga beremosi ria ketika tidak dapat melihat siaran langsung karena terganjal jam kerja dan juga mesti berstressing ria untuk sekedar mencari streaming radio ataupun TV yang menyiarkan meskipun badhwith terbatas dari sang penguasa telekomunikasi NEgeri ini.

Ketika melihat sebuah komunitas sebutlah #Indonesiaunite ataupun #GNFM (Good NEws From Indonesia) ataupun melihat bagaimana seorang @pandji yang berkoar da berteriak lantang mendukung #SMI menjadi trending topik di twitter maka yang saya lihat adalah Kebodohan para politisi ataukah negarawan kita yang selalu mengaitkan semua hal dengan POLITIK.Selalu menyertakan pandangan politis dari sebuah kasus yang sudah lama saya tidak melihat para politisi ini menggunakan hati dan nurani mereka untuk sejenak tidak berpikir yang macam-macam, meskipun anda berpikir seperti itu karena memang anda Makan dari dunia itu.
Dialektika dan diskusi mengenail hal itu dulu saya sangat tertarik dan juga sampe saat ini tapi ada kalanya sebuah diskusi dan dialektika tersebut telah bergeser kepada pencarian kesalahan dan pengeksistensi entah dari paham apa yang anut..Memang kita tidak bisa menyikapi sebuah konspirasi besar dan roadmap dari ngeri ini akan kemana..seperti juga kita selalu melihat "menculik miyabi" adalah sebuah film menjual hal-hal pornografi dan dengan menggebu-gebu mendemo , mensweeping dan juga melakukan ancaman-ancaman namun jika kita telaah dengan sangat jelas, tidak mungkin lah PORNOGRAFI dan apalagi TOPLESSnya MIYABI akan dengan mudah ditampilkan di LAYAR 21 bukan?TOh masih ada lembaga sensor dan terbukti kan ?...

Indonesia semakin bertambah umur di agustus ini dan 10 tahun setelah era milenium di tahun 2000, apakah dengan sebuah dinamika untuk membangun dan memulihkan kepercayaan diri bangsa ini , bangsa yang semakin gemar menonton dan browsing tentang motivasi hidup dan kebangsaan telah membuktikan bahwa INDONESIA telah ada di Tahap Kontemplasi untuk menjadi INDONESIA BARU!!..

Dan marilah kita mencoba untuk melepas RASISME, GENDER , dan Pembodohan Masal penguasa MEDIA. SOCIAL media dan society Media telah memulai menghimpun gerakan-gerakan yang bukan bersifat nasional namun apa yang terjadi di INONESIA detik ini , DUNIA akan tahu dan Memberikan penilaianya sebagai bagian dari Masyarakat DUNIA..

Bukankah kita dulu paling senang dengan pelajaran PPKN dan hadir di penataran P4?Apapun paham dan prinsip bernegara anda , YUK tetap MENJADI INDONESIA!!

0 komentar:

Posting Komentar