Jumat, 21 Mei 2010

Ada dimana anda?Blogger or Writter

Hmmm..mungkin terbawa oleh situasi hari jumat yang sedang temaram karena tidur lebih awal semalam dan bangun pun tersilaukan oleh panjoran sinar matahari yang menembus dinding papan kos-kosan dan menerangi seakan aku sedang menyorot ruang tidurku dengan lampu halogen beratus watt.

Hari kemaren tidak seperti biasa,setelah sedari pagi sampe maghrib mengerjakan kerjaan sampingan yang meski belum dibayar karena ternyata kerja dulu bayaran nego belakangan menyita begitu banyak tenaga karena ketidakefektifan dalam informasi apa yang mau dikerjain,akhirnya pun pulang kembali ke kos-kosan dengan ditandai kesasar arah pulang malah ke gambir *arrgghhh bodohku tak ilang-ilang*

Tapi mood menulisku sekarang sedang running down gara-gara telpon berdering disamping meja kerja dan yang berbicara di sebrang line telpon hanya berkata normatif dan berulang-ulang disampaikan seperti itu...tagihan ga dibayar dan lain sebagainya ,namun sebelum kembali berkhotbah mending di cut ajalah.Toh juga bukan gue pelakunya dan repotnya menjadi katalisator atau fasilitator ya?DAMNNN!!!

Nah terus apa hubunganya antara Writter and Blogger?Hufftt maaf ya saya menuliskan yang diatas karena tangan ingin menulis tapi mood ancur jadi begini deh bias ga karuan..

Blogger atau Bloggerian dulu saya lebih suka menyebut para pemilik blog seperti adalah potret sebuah komunitas yang mencintai menuliskan sesuatu yang mereka pandang untuk layak ataupun iseng sekedar bercerita, beropini, berulas ria ataupun bertulis serius yang inspiring ataupun fiktif. Namun banyak juga para bloggerian yang masih setia dengan kehobian mereka meskipun juga tak ubahnya sebuah social life realitas sesungguhnya bahwa ada orang yang butuh lebih untuk bersosialisasi. Namun tidak sedikit pula yang kemudian menjadikan alasan menulis atau lebih suka saya bilang bloging dihubungkan dengan faktor mood yang sangat didewakan.

Dulu para bloggerian begitu tersontak ketika idealisme mereka tentang blogger dan blogging diluluhlantakkan oleh seorang kambingjantan , *upss maaf ya om radityadika abis katanya situ suka dipanggil kambingjantan.* yang membukukan dan lebih tepatnya menovelkan hasil bloggingya kedalam sebuah buku. Dalam arti lain yang lebih luas, sikambingjantan ini mulai meingkatkan levelnya menjadi seorang writer dengan tidak meninggalkan sejatinya bahwa blogger lebih butuh kesederhanaan dalam alur cerita dan sesuatu yang cepat mencapai orgasme penasaranya begitu blogwalking.Karena pada dasarnya..sori kalo pada tidak setuju, Blogwalking adalah bagian dari mencari inspirasi dan menghilangkan penat, sukur2 blog yang dikunjungi bercerita saru atau komedi atau bahkan tentang BUNGKARNO sekalipun?tergantung dari apa yang anda cari dari kelayapan...

Dan sekarang, yang ada dengan twitter adalah sebuah era yang disebut microblogging dimana para pengguna mencoba memposting"blognya" dengan beberapa ratus kata saja..Upss, apa itu boleh dan setuju kita sebut mikroblogging? Blogging kok diikrokan kayak ekonomi aja ada makro dan mikro..capek deeehhh

jadi lebih baik adalah jangan dihubungkan antara blogger, writer dan tweepers.karena memang sudah mempunyai batasan dan juga dunia masing-masing yang sudah tidak bisa untuk disambung-sambungkan karena kita sendiri mencoba mengkombinasikan tanpa melihat kamus besar bahasa indonesia ...*lhoo njebus mrenee*

Yang jelas adalah untuk para blogger ya tetaplah jaga spirit anda dengan tetap mengupdate tulisan anda, karena bagaimanapun menulis akan menambah informasi baru dan perspektif baru. Untuk para tweeps, karena anda adalah ibarat makanan tidak tahan lama jadi selalulah berusaha menjadi yang terupdate dan share info2 yang bertanggung jawab...TErakhir Para Writer, Sudah tugas anda untuk menyimpulkan semua ini!!

Senin, 10 Mei 2010

Vertigo Ibukota, society power and revolution for street Justice

Sudah Siapkah negara ini yang "tersentriskan" di sebuah propinsi bernama Jakarta atau dulu kita bangga menyebutnya sebagai BATAVIA. Batavia dengan peninggalan kolonialisme dan sekarang pun begitu menjelma menjadi sebuah pusaran kapitalis dan politik praktis. Namun ketika semua itu telah ada dalam sebuah lingkaran kekuasaan ataupun skenario para stakeholder negeri ini , yang selalu kita terima dari sebuah penghinoptisan masal oleh media televisi dan cetak adalah semua itu mahfum dan lazim dan kompromistik.

KEtika norma dan etika serta kepatutan pun telah diberikan sebuah prefix ataupun sufix politik maka semua akan terbiaskan dari definitnya akronim tersebut yang ada adalah dosa politik , pernyataan politik, kekebalan politik dan semoga saja tidak terjadi dan mungkin akan terjadi negara politik.

Saya tidak pesimis ataupun antipati dengan negara tercinta kita , INDONESIA. TOh saya masih sangat menikmati nonton liga indonesia dan rela berterak teriak dan juga beremosi ria ketika tidak dapat melihat siaran langsung karena terganjal jam kerja dan juga mesti berstressing ria untuk sekedar mencari streaming radio ataupun TV yang menyiarkan meskipun badhwith terbatas dari sang penguasa telekomunikasi NEgeri ini.

Ketika melihat sebuah komunitas sebutlah #Indonesiaunite ataupun #GNFM (Good NEws From Indonesia) ataupun melihat bagaimana seorang @pandji yang berkoar da berteriak lantang mendukung #SMI menjadi trending topik di twitter maka yang saya lihat adalah Kebodohan para politisi ataukah negarawan kita yang selalu mengaitkan semua hal dengan POLITIK.Selalu menyertakan pandangan politis dari sebuah kasus yang sudah lama saya tidak melihat para politisi ini menggunakan hati dan nurani mereka untuk sejenak tidak berpikir yang macam-macam, meskipun anda berpikir seperti itu karena memang anda Makan dari dunia itu.
Dialektika dan diskusi mengenail hal itu dulu saya sangat tertarik dan juga sampe saat ini tapi ada kalanya sebuah diskusi dan dialektika tersebut telah bergeser kepada pencarian kesalahan dan pengeksistensi entah dari paham apa yang anut..Memang kita tidak bisa menyikapi sebuah konspirasi besar dan roadmap dari ngeri ini akan kemana..seperti juga kita selalu melihat "menculik miyabi" adalah sebuah film menjual hal-hal pornografi dan dengan menggebu-gebu mendemo , mensweeping dan juga melakukan ancaman-ancaman namun jika kita telaah dengan sangat jelas, tidak mungkin lah PORNOGRAFI dan apalagi TOPLESSnya MIYABI akan dengan mudah ditampilkan di LAYAR 21 bukan?TOh masih ada lembaga sensor dan terbukti kan ?...

Indonesia semakin bertambah umur di agustus ini dan 10 tahun setelah era milenium di tahun 2000, apakah dengan sebuah dinamika untuk membangun dan memulihkan kepercayaan diri bangsa ini , bangsa yang semakin gemar menonton dan browsing tentang motivasi hidup dan kebangsaan telah membuktikan bahwa INDONESIA telah ada di Tahap Kontemplasi untuk menjadi INDONESIA BARU!!..

Dan marilah kita mencoba untuk melepas RASISME, GENDER , dan Pembodohan Masal penguasa MEDIA. SOCIAL media dan society Media telah memulai menghimpun gerakan-gerakan yang bukan bersifat nasional namun apa yang terjadi di INONESIA detik ini , DUNIA akan tahu dan Memberikan penilaianya sebagai bagian dari Masyarakat DUNIA..

Bukankah kita dulu paling senang dengan pelajaran PPKN dan hadir di penataran P4?Apapun paham dan prinsip bernegara anda , YUK tetap MENJADI INDONESIA!!

Selasa, 04 Mei 2010

catatan seorang bunda..(real story)

Ternyata, 9 bulan itu berlalu begitu cepat tanpa disadari. Hanya butuh waktu beberapa jam saja untuk menghadirkan seorang bayi ke dunia. Meski tidak mudah dan berpeluh, bukan rasa sakit yang terkenang. Melainkan perasaan bahagia luar biasa yang tidak bisa terdefinisikan lewat kata-kata. Nasha Nadhifa, hadir membawa warna baru dalam hidup kami pada 7 september, tepat 2,5 tahun yang lalu. Nasha termasuk bayi yang lahir dengan trauma, karena terlilit tali pusar. Bayi yang lahir dengan trauma, maka menangisnya lebih keras dibanding bayi yang lahir secara normal.
Hari demi hari, berlalu penuh keceriaan, tangis dan kebingungan seorang ibu baru. Dulu, hari-hari itu serasa panjang dan lama.

Terlebih nasha terhitung lambat dalam proses perkembangannya. Umur setahun, baru bisa merangkak. Dicemooh, bahkan jadi pembicaraan di sana-sini, tapi kami tidak pernah meragukan sedikit pun bahwa nasha akan mampu melewati semua itu. Karena memang nasha lebih dahulu berbicara. Benar saja, nasha yang sekarang justru kecerdasannya melampaui mereka yang seumuran. Nasha memiliki empati yang luar biasa terhadap sesama. Terlebih kecerdasannya yang membuatku sebagai seorang bunda mensyukurinya di setiap detik. Umur 2 tahun, nasha sudah hafal doa mau tidur, doa mau makan, doa untuk orang tua. 2 tahun 3 bulan, hafalan nasha bertambah, al fatihaah dan al kafiruun pun sudah dihafalnya ^-^.
Sekarang, rasanya kerinduan akan hari-hari itu kembali menyeruak. Betapa dulu sempat berangan-angan kapan nasha besar. Bisa melakukan semua sendiri. Namun sekarang, rasanya ingin nasha masih membutuhkan bundanya seperti dulu. Di umur 2tahun, perbendaharaan kata-katanya banyak sekali. Nasha bisa mengungkapkan perasaannya, seperti halnya orang yang dewasa.
Keadaan membuat kami terpisah untuk sementara (gapapa ya nasha, percaya ma bunda, pasti kita segera berkumpul lagi ^-^). Meski terpisah jarak, tak pernah nasha berhenti mengatakan, “Nasha kangen bunda, Nasha sayang bunda” setiap berkomunikasi lewat hp (ya, bhkn sebelum berusia 2th, nasha sudah bisa berkomunikasi via hp dgn org lain meski hanya sepatah dua patah kata.)
Ada hal yang sangat meresahkan, di antara begitu banyak kebahagiaan yang kami syukuri dengan kehadiran Nasha. Umur setahun, pulang dari Jakarta...nenek Nasha yang khawatir cucunya capek, memaksa untuk membawa nasha ke dukun bayi (tukang pijat). Dukun bayi memijat semua tubuh nasha, perutnya tenpa terkecuali. Nasha menangis meronta kuat sekali. Wajahnya memerah seolah menahan sakit. Biasa, kata dukun bayi tersebut.

Ternyata pijat nasha di hari itu membawa petaka. Esok harinya, ketika tengah memandikan nasha serasa ada yang beda. Betul saja, tali pusar nasha keluar. Panik! Itu adalah hal pertama yang terjadi. Karena selama setahun ini belum sekali pun hal itu terjadi. Nasha sering rewel, sempat demam. Setiap nasha menangis ataupun berteriak, maka pusarnya akan keluar.
Akhirnya, sepakat kami bawa nasha ke dokter. Vonis dokter benar-benar di luar dugaan. Hernia tali pusar. Dokter bilang, ini disebabkan pengalaman traumatis, which is pijat di dukun bayi. Di saat perutnya dipijat, nasha meronta dan menangis terlalu keras (bawaan bayi yang lahir dengan trauma – lilitan tali pusar). Syarafnya yang tegang, menyebabkan tali pusarnya keluar. Memang secara medis, hal ini sangat tidak dianjurkan. Namun, yah kita hidup dengan warisan nilai-nilai orang tua.
Tak puas, kami minta pendapat kedua, ketiga. Hasilnya tetap sama. Duh, ya Allah . . . Dokter bahkan secara terang-terangan mengatakan, harus dioperasi. Bila tidak, maka akan berbahaya bila ia mengalami menstruasi pertama karena akan menyebabkan sakit luar biasa. Bahkan penderita hernia tali pusar khusus perempuan dapat meninggal bila melahirkan. Dokter hanya bisa menyarankan, sebelum dioperasi, kalau bisa orang-orang d sekeliling nasha harus meminimalisir agar nasha tidak sering menangis atau berteriak. The sky is falling.....
Nasha yang sekarang ini, masih nasha yang memiliki hernia tali pusar. Tapi melihat polahnya yang selalu membawa keceriaan, kecerdasannya, kemampuan berempatinya, luluh sudah kesedihan itu. Tak mungkin bersedih bila bersama nasha (boleh ditanya yang sudah bertemu dengan nasha ^-^)
Semangat, nasha....jangan pernah merasa terabaikan ya? Apapun yang terjadi, bunda selalu sayang nasha, begitu juga ayah...
Seperti yang selalu bunda katakan; nasha adalah bintang dalam hidup bunda. Tanpa nasha, dunia bunda jadi gelap...

“Saat engkau tertidur kupandangi wajahmu
Masih inginku mendekapm, masih inginku menciummu
Tak pernah kusadari waktu cepat berlalu
Kini engkau menjadi besar, kini engkaulah harapanku
Tumbuh, tumbuhlah anakku. Raih, raihlah cita-citamu
Jangan pernah engkau ragu, sayang . . .
Doaku selalu bersamamu. Membuat aman di hidupmu”

– Dengarlah suaranya, dengarlah tawanya, selagi kita bisa –
*thanks to my beloved wife for this emotional notes, you written it very good*
http://www.facebook.com/notes/rosi-febrianita/catatan-seorang-bunda/370727107554
#Pesan untuk yang punya baby: Berpikir lagi kalo mau mijitin baby ke dukun bayi,karena sentuhan dan pijatan dari ibu itu jauh menenangkan*