Kamis, 07 Januari 2010

Karakter dan Perspektif Orang Sekitar


Karakter disebelah saya buat dengan kemampuan potosop sangat pemula karena memang dasarnya saya orang yang tidak bisa menggambar. Saya tersinpirasikan oleh sebuah pepatah lama "Bangunan itu tersusun dari batu,pasir,semen dan air untuk merekatkanya". Dan mengapa kita menelisik bahwa airlah yang mengeratkan ketika unsur elemen yang sangat berbeda dari batu yang keras pun ketika tertetesi air akan lumer dan hancur menjadi kepingan kecil meyerupai pasir, begitu juga pasir yang terkena air dan semen bisa kokoh sekuat batu..

Dan dibalik semua tiga hal yang berbeda tersebut , airlah yang menyatukan semuanya dan memang sebuah kedahsyatan alam yang patut kita adaptasi kepada kehidupan kecil kita ini. "Ada kalanya semua hal akan menjadi hancur ketika air kehidupan bukan lagi mengalir tapi bocor menetes ataukah menderas yang berubah menjadi hancurnya tenangnya air".
Kembali kepada karakter simple yang ingin saya ciptakan untuk sekedar mewakili utak-atik tangan gatel di postingan ini. Yang ada adalah sebuah keharusan kita untuk menjadikan sebuah unsur-unsur kecil yang digabungkan dan apa adanya menjadi sebuah karakter menyerupai bentuk tertentu. "OM KAREP" adalah representasi dari kejengahan saya akan keadaan yang terus mendera terutama keadaan lingkungan,bangsa ini yang sangat menyiksa kebebasan dan juga nyali rakyat kecil untuk berteriak.
"Dalam keadaan yang semakin menuntut untuk serba cepat, dinamis dan juga tidak terlalu membutuhkan sopan santun serta ewuh pekewuh apakah hanya satu kata yang menjawab semua itu?BENGISS!!.

Ya, menjadi bengis terhadap keadaan untuk melawan semua nya, bengis untuk tidak membiarkan orang-orang penjilat hidup dan berkembang tidak karuan. Serta bengis terhadap diri kita sendiri untuk tidak menjadi seorang pecundang dalam hidup ini , serta yang terpenting untuk bengis terhadap hati nurani kita jika hati nurani memaksa untuk bunuh diri karena lelah menjadi orang jujur yang terabaikan!!
Karena pada dasarnya akan ada suatu masa dimana hanyalah yang melekat dibadan ini yang akan menemani, siapkah kita untuk menjadi seorang survivor,the real survivor !. Jikalau memang harus memilih, maka memilih untuk tetap hidup karena tidak takut mati ataupun memilih mati pun boleh asalkan jangan karena kita takut untuk hidup..

0 komentar:

Posting Komentar