Ketika genderang launching Liga Primer Indonesia (LPI) telah ditabuh dan mendapat restu dari sang pemimpin negeri yang kamu cium tanganya dengan menundukkan tubuh bongkokmu yang angkuh , masih saja arogansi dan juga parlente parpolis style masih kamu pakai.
Melaporkan LPI ke Kantor Polisi dengan tuduhan dan dugaan serta istilah hukum apalagi yang coba kau bawa dengan segepok koper egoisme berbalut atas nama cinta dan gila sepakbola. Terlalu banyak fakta yang akhirnya menyeruak ke permukaan dengan bertambahnya kepongahanmu akan induk organisasi sepakbola Indonesia.
Altar Suci Stadion gelora bungkarno pun sudah kau ciprati dengan tindakan-tindakan premanisme yang kau ciptakan untuk memerangi kami para suporter yang benar-benar gila akan sepakbola. Darah pun sempat meluncur dari bagian kawan kami suporter yang kau kotori lewat tangan para preman kerdil pemakan darah saudaranya sendiri. Ingat akan satu hal bahwa Altar Suci itulah yang membuktikan bahwa kami akhirnya menang pada perjuangan terakhir kami di FInal dengan kami melihat Garuda Kami bangkit Menekan harimau malaysia dan spanduk-spanduk kami pun bebas berkibar didalam stadion Altar Suci Kami Gelora Bungkarno.
Mudah saja bagi kami untuk sekedar menganarkiskan kelompok puluhan ribu suporter , apalagi hanya seorang NURDIN yang dengan satu sikat stik snar drum kami pun pasti akan tersungkur atau dengan kibasan slayer kami pun anda akan terpental.Tapi kami tidak ingin mengotori kesucian kami menyuarakan semua hal untuk kesucian Timnas garuda dengan tindakan-tindakan kotor karena berhadapan dengan Anda saja kami sudah berbau Kotor apalagi harus mengotori tangan kami.
Lakukan saja sesukamu pak NURDIN , silahkan bermanuver sesuka hati anda dan saya yakin orang-orang sekitar anda sedang menyiapkan kubur untuk anda dan pencitraan anda. Jangan dikira kami para suporter hanya mengikuti berita yang tertulis ataupun tersiarkan, tapi kami berteriak karena kami tahu sampai dapur anda dan siapa orang-orang dibelakang anda.
Kami tetap respek dengan sepakbola , fairplay dan terlebih TIMNAS GARUDA kami. Jikalaupun anda mengancam para punggawa TIMNAS, itu tidak akan kami diamkan. Biarkan mereka datang menyambut kepak sayap garuda karena mereka mampu bukan karena mereka ada di kasta golongan sepakbola yang mana? Irfan bachdim dan Kim Kurniawan sudah bulat tekad dengan PERSEMA dan itulah NASIONALISME yang sebenernya ingin mereka ludahkan kemuka anda bahwa mereka datang bukan hanya untuk TIMNAS tapi untuk Sepakbola dan Hidup Mereka. Jangan pernah intimidasi para Punggawa Garuda karena mereka adalah Pemain Bola bukan Politisi yang melangkah dengan seribu pemikiran dengan pertimbangan untung rugi.
Kami SUporter Indonesia akan menjadi punggawa Penjaga para GARUDA-GARUDA kami dari kepentingan-kepentingan diluar Rumput gawang dan BOLA. Biarkan Altar SUCI Sepakbola kami tetap seperti ini..TURUNKAN NH,NB,ADT sekarang JUGA!!!!
Selasa, 04 Januari 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tautan Kawan
|Istriku| |Alit02| |AREMASENAYAN| |Imran| |aryo pinandito| |Bang Edo| |bang epat| |brawijaya university| |elektro brawijaya| |kamusku| |kang IBOR| |mas yayan| |neysa| |pecasndahe| |sani02| |teknik brawijaya| |wirawan| |NYAHOOK| |Gentenk02| |Mas GP| |Bang Susee| |Mas TINTIN| |TUHU||SamEkoRongewu||MbakDOS||Faniez||Kang Feri||TrueLifeInstitut|
Category
- AremaFC (1)
- aremaniasenayan (1)
- blog (1)
- blogging (17)
- Feri Febriandani (1)
- fiksi (1)
- Life Story (15)
- motivated Story (8)
- nurdin turun (1)
- personal (9)
- PSSI (1)
- REVOLUSI (1)
- salihara (1)
- semarang (2)
- truelifeinstitut (1)
0 komentar:
Posting Komentar