Jika istilah keluarga muda dan juga ibu muda sudah sering digunakan dan dikenal maka apa istilahnya jika kita mengenalkan istilah Ayah atau Bapak. Karena Hari ibu telah ada di negeri ini dan di dunia tapi seorang Bapak atau Ayah tidak mendapatkan tempat. Namun bukan masalah itu yang akan saya tuliskan disini tapi lebih kepada galaunya seorang ayah muda yang harus meninggalkan anak dan istrinya karena harus merantau merubah nasib keluarga barunya.
Pada awalnya semuanya berjalan dengan baik meski dibalik ketidaklayakan dan juga kondisi pas-pasan untuk hidup di ibukota yang begitu menuntut derasnya kantong dan kucuran dana untuk apapun sendi kehidupan ini. Karena sesuai dengan pedoman yang ada di bumi perantauan ini "Ini Jakarta BUNG!! Tidak ada yang gratis di bumi ini",tapi itulah yang ada di kota yang dinamai jakarta ini.
Kehidupan lengkap dan bahagia dengan segala keterbatasan dan juga surga dunia dengan selalu berkumpul dengan anak istri di tiap pagi berjalan kaki menapak dengan tanah basahnya karena embun dan sedikit tusukan suasana dingin mengiringi laju suara sepeda bayi roda tiga yang berbunyi dengan baterai setengah segan tuk hidup dan mati. Namun itulah kebahagiaan yang selalu aku liat, begitu intim mereka dalam gelak tawa dan gelak bahagia dengan berbagai tingkah polosnya dibalik kerasnya tuntutan-tuntutan yang diarahkan ke mereka yang notabene menurut orang lain , orang tua atau bahkan orang terdekatnya masih harus mendapatkan dan berada di posisi yang jauh lebih terhormat dari sekarang, namun itu adalah tuntutan para manusia , tapi dengan yang diberikan oleh TUHAN mereka sangat terhormat dan bahagia.
Semuanya kemudian harus menuntut mereka berhenti dan memilih untuk mengejar mimpi yang tertinggal dan mengejar dengan cepat untuk kemudian setelah meraihnya itu semua hanya untuk satu tujuan dalam perkataan"Nak, inilah mimpi yang ayah dan ibu kejar,aku lelah namun bahagia karena telah menggenggamnya tapi ini semua untuk aku berikan kepadamu".
Seorang ayah itu masih ada di ibukota dan hanya bisa merenung ketika kerinduan menyeruak kepada buah hatinya,hanya telepon, gambar di handphonenya ataupun sesekali membayangkan buah hatinya pulang menyusulnya ke ibukota dan memanggilnya dengan lantang "AYAAAAHHHH!!!!"...
Semoga saja kebahagiaan segera tergenggam dan semua ini bisa menjadikan kita lebih bersyukur bahwa keluarga telah membawa kita pada kebahagiaan tak ternilai namun untuk masa depan kita harus berjuang demi kebahagaiaan keluarga kita.
Sabtu, 31 Oktober 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tautan Kawan
|Istriku| |Alit02| |AREMASENAYAN| |Imran| |aryo pinandito| |Bang Edo| |bang epat| |brawijaya university| |elektro brawijaya| |kamusku| |kang IBOR| |mas yayan| |neysa| |pecasndahe| |sani02| |teknik brawijaya| |wirawan| |NYAHOOK| |Gentenk02| |Mas GP| |Bang Susee| |Mas TINTIN| |TUHU||SamEkoRongewu||MbakDOS||Faniez||Kang Feri||TrueLifeInstitut|
Category
- AremaFC (1)
- aremaniasenayan (1)
- blog (1)
- blogging (17)
- Feri Febriandani (1)
- fiksi (1)
- Life Story (15)
- motivated Story (8)
- nurdin turun (1)
- personal (9)
- PSSI (1)
- REVOLUSI (1)
- salihara (1)
- semarang (2)
- truelifeinstitut (1)
0 komentar:
Posting Komentar